9 Kelainan Kromosom Pada Manusia
Istilah kromosom diusulkan pertama kali oleh seorang ahli otonomi Jerman yaitu Heinrich Wilhem Gottfried von Waldeyer-Hartz
(1836-1921) pada tahun 1888. Salah satu peran kromosom pada tubuh
adalah pemberian sifat-sifat tertentu pada manusia. Kromosom berperan
sebagai pembawa DNA atau materi genetik pada seseorang untuk disampaikan
pada generasi ke generasi setelahnya. Dalam hal ini materi genetik pada
seseorang akan menentukan bagaimana terbentuknya sifat pada
keturunannya. Sehingga tidak heran jika orang tua dan anak terkadang
memiliki sifat yang begitu mirip. Jumlah kromosom pada manusia berjumlah
46 yaitu 44A yang disebut dengan autosom dan 2 kromosom kelamin yang disebut dengan gonosom. Autosom dan gonosom inilah yang berperan dalam membawa sifat-sifat tersebut.
Laki-laki maupun perempuan memiliki
kesempatan yang sama dalam mendapatkan sifat tertentu dari generasi
sebelumnya. Hal ini dikarenakan jumlah serta jenis kromosom pada
laki-laki ataupun perempuan adalah sama.
Materi sebelumnya : Kromosom (Pengertian, Fungsi, Struktur, Tipe, Jumlah)
Materi sebelumnya : Kromosom (Pengertian, Fungsi, Struktur, Tipe, Jumlah)
1. Kelainan Kromosom Berdasarkan Perubahan Struktur Kromosom
Pada beberapa kasus, kromosom juga dapat
mengalami gangguan atau yang disebut pula dengan kelainan kromosom.
Kelainan pada kromosom, dibedakan menjadi 2 yaitu karena adanya
perubahan struktur kromosom dan karena dipicu oleh perubahan jumlahnya.
Adanya perubahan pada kromosom dipicu oleh beberapa hal seperti
duplikasi, delesi, inversi serta translokasi.
- Delesi
Merupakan sebuah peristiwa dimana
sebagian kromosom hilang karena patah. Potongan kromosom yang tidak lagi
memiliki sentromer tertinggal pada anafase lalu hancur di dalam plasma.
Jika peristiwa delesi terlalu banyak, maka kehilangan gen dapat
meningkatkan resiko kematian dalam kandungan. Namun tidak jarang pula
ada yang bertahan hidup cukup lama namun dengan kelainan-kelainan
fenotip. Penyebab delesi kromosom cukup beragam mulai dari radiasi, virus, bahan kimia atau bisa pula disebabkan oleh pemanasan.
- Duplikasi
Duplikasi dapat terjadi ketika suatu
bagian pada kromosom memiliki gen yang berulang karena pertambahan
panjang suatu lengan pada kromosom. Peristiwa duplikasi dapat ditemukan
pada lalat buah atau drosophila melanogaster. Pada lalat yang
normal, matanya berbentuk bulat sementara lalat mutan ini bermata sempit
karena terjadinya duplikasi pada kromosom-X.
- Inversi
Kelainan kromosom yang satu ini memang
jarang ditemukan. Inversi dapat ditemukan ketika kromoson memiliki
urutan gen yang terbalik akibat perputaran kromosom 180 derajat yang
kemudian membentuk loop. Loop yang sudah terbentuk
tersebut putus dan akhirnya tertaut kembali. Kelainan kromosom akibat
inversi ini tidak menyebabkan terjadinya perubahan fenotip. Inversi
sendiri dikategorikan menjadi 2 yaitu inversi parasentris dan inversi
perisentris. Inversi parasentris terjadi ketika sentromer yang terletak disamping bidang mengalami inversi sementara inversi perisentris dapat terjadi ketika sentromer terletak di bidang yang mengalami inversi.
- Translokasi
Translokasi dapat terjadi ketika
sebagian dari segmen kromosom berpindah ke kromosom lain. Dua per tiga
dari kasus terjadinya translokasi disebabkan oleh fusi sentrik kromosom
akrosentrik.
2. Kelainan Kromosom Berdasarkan Perubahan Jumlahnya
Kelainan kromosom bukan hanya terjadi
akibat adanya perubahan kromosom melainkan juga dapat disebabkan karena
adanya perubahan jumlah kromosom. Perubahan kromosom secara umum dibagi
menjadi 2 yaitu euploid dan aneuploid.
- Euploidi
Adalah suatu keadaan ketika jumlah
kromosom yang dimiliki oleh makhluk hidup merupakan kelipatan dari
jumlah kromosom darasnya. Kejadian ini banyak dijumpai pada hewan
tumbuhan dan jarang ditemukan pada manusia. Contohnya adalah semangka
tanpa biji.
- Aneuplodi
Adalah suatu keadaan dimana suatu
organisme mengalami kelebihan atau kekurangan kromosom tertentu.
Individu dengan kelainan ini bersifat aneuploid yang biasa disebabkan oleh nondisjunction.
MACAM-MACAM KELAINAN KROMOSOM MANUSIA
Down Syndrome atau yang disebut pula
dengan trisomi-21 merupakan kelainan kromosom yang paling banyak terjadi
pada frekuensi 1 banding 700 kelahiran bayi. Sindrom ini lebih sering
terjadi pada ibu yang mengandung pada usia > 35 tahun. Penderita
sindrom down memiliki 3 untai kromosom 21 sehingga dapat menyebabkan
gejala-gejala gangguan seperti kelainan jantung bawaan, penglihatan
berkurang, otot-otot yang melemah , cenderung menderita kanker sel darah
putih, berat badan bayi yang tidak normal serta pendengaran yang berkurang.
Ciri-ciri :
- Kelopak mata memiliki kelipatan epikantus seperti orang ‘oriental’
- IQ yang rendah
- Kepala lebar
- Tubuh cenderung pendek
- Mulut selalu terbuka
- Wajah membulat
Kunci utama dalam merawat anak dengan sindrom down adalah dengan memberinya perhatian yang lebih. Seorang profesor yang bernama Sue Bluckley
menyatakan bahwa para penyandang sindrom down seperti orang lain pada
umumnya dimana perkembangan mereka bergantung pada pemberian perhatian,
pengalaman sosial yang mereka terima pada keseharian serta pendidikan
yang ditempuh.
Ahli kesehatan serta para terapis
menganjurkan supaya orang tua menyertakan anak yang menderita sindrom
down dalam acara atau kegiatan keluarga. Selain itu, ajaklah anak untuk
aktif mengikuti permainan serta ikut pada program pendidikan yang bisa
menunjang serta mengembangkan ketrampilan yang mereka punya. Sebagai
tambahan, orang tua juga bisa melakukan perawatan lain seperti terapi
bicara, fisioterapi serta memberikan dukungan dan perhatian yang lebih
untuk para penderita.
Hal yang perlu diingat dalam menangani
anak dengan sindrom down adalah dengan memperlakukannya seperti anak
normal yang lain. Namun disertai dengan pertimbangan atas keterbatasan
yang dia miliki. Ajarkan anak anda melakukan metode isyarat sederhana
melalui gerakan atau mungkin alat bantu visual sehingga anak bisa dengan
mudah mengutarakan apa yang diinginkannya.
Turner Syndrome atau yang disebut pula dengan sindrom bonnevie-ullrich,
sindrom XO serta monosomi X ini merupakan suatu kelainan genetika yang
dapat terjadi ketika seorang wanita kehilangan 1 kromosomnya. Pada
seorang wanita yang normal, dia memiliki kromosom seks XX dengan total
jumlah 46 namun pada wanita yang menderita sindrom turner hanya memiliki
kromosom seks XO dengan total kromosom 45. Hal ini dapat terjadi ketika
salah satu kromosom hilang saat pembentukan gamet dan pada awal
pembelahan zigot.
- Memiliki kelenjar kelamin yang tidak berfungsi dengan baik
- Jika wanita tersebut tidak memiliki ovarium, maka estrogen tidak diproduksi sehingga membuat seorang menjadi infertil 9
- Kehilangan lipatan pada leher
- Kaki dan tangan yang tampak bengkak
- Wajah seperti anak kecil
- Dada berukuran kecil
- Peningkatan resiko terserang beberapa jenis penyakit seperti obesitas, penyakit ginjal, tiroid serta kardiovaskular
- Gangguan pendengaran
- Kelainan tulang seperti osteoporosis atau skoliosis
- Sebagian besar penderita akan mengalami keterbelakangan mental
- Mengalami kesulitan dalam menghafal, belajar matematika serta pemahaman visual yang rendah
- Adanya perbedaan fisik terkadang membuat penderita mengalami kesulitan bersosialisasi
- Gangguan penglihatan
- Bertubuh pendek
- Reproduksi kemandulan
- Dasar ovarium streak
- Kuku kecil
- Ginjal tapal kuda
Sindrom ini
membuat pria tumbuh seperti halnya pertumbuhan wanita. Seorang anak yang
menderita sindrom klinefelter cenderung memiliki intelektual atau IQ di
bawah rata-rata anak normal. Sebagian dari mereka memiliki kepribadian
yang kikuk, rasa percaya diri rendah, pemalu dan aktivitas yang
dilakukannya adalah di bawah level rata-rata anak pada umumnya. Selain
itu penderita juga cenderung menderita autisme. Hal ini dapat terjadi
karena neoromotor serta perkembangan tubuh yang abnormal.
Seseorang yang menderita klinefelter
juga cenderung mengalami keterlambatan dalam kemampuan verbal serta
keterlambatan kemampuan menulisnya. Penderita klinefelter banyak
ditemukan pada pengguna tangan kidal jika dibandingkan dengan manusia
normal dan ketika sudah dewasa, kemampuan seksualnya tidak seaktif
laki-laki normal.
Gejala :
Gejala klinis dari kelainan sindrom
klinefelter ini adalah perkembangan ciri-ciri seksual yang tidak
berkembang atau abnormal dimana salah satunya testis yang kecil. Dalam
hal ini testis bisa mengalami kegagalan memproduki sperma.
Penderita juga mengalami kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuh,
kesulitan dalam melompat, gerakan motorik tubuh yang lambat dan
lain-lain. Ketika dilihat dari penampilan luarnya, penderita memiliki
otot yang kecil namun kaki dan lengan yang panjang.
Ciri-ciri :
- Tumbuhnya payudara
- Pertumbuhan rambut yang kurang
- Suara tinggi seperti wanita
- Testis kecil
- Lengan dan kaki ekstrem panjang sehingga tubuh nampak tinggi
- Genitalia eksterna tampak normal namun spermatozoa biasanya tidak dibentuk sehingga individu bersifat steril
Gejala klinefelter jarang sekali terdeteksi ketika masih janin kecuali menggunakan deteksi sebelum kelahiran atau prenatal detection.
Klinefelter dapat diturunkan dari ayah pada anaknya. Hal inilah kenapa
prenatal detection sangat diperlukan. Semakin cepat terdeksinya maka
kelainan klinefelter bisa dengan segera ditangani melalui terapi
psikologi dan terapi farmakologi sebelum penderita masuk dunia sekolah.
Selain itu dapat dilakukan pula uji kemampuan mendengar serta melihat
dan terapi fisik yang berguna untuk mengatasi masalah motorik serta
keterlambatan bicara.
Dilakukannya terapi hormon testosteron
pada laki-laki ketika berusia 11 hingga 12 berguna untuk melakukan
tindakan pencegahan terjadinya keterbelakangan seksual sekunder.
Sindrom jacob pertama kali ditemukan oleh dokter Denmark Petra Jacobsen..
Sindrom jacobsen merupakan salah satu sindrom yang sangat langka
terjadi dengan angka perbandingan yaitu 1 banding 100.000 kelahiran.
Kelainan kromosom yang satu ini dikenal pula sebagai
gangguan penghapusan terminal kromosom 11q. Penyebab pasti dari sindrom
jacob hingga kini masih belum diketahui namun diduga disebabkan oleh
terjadinya kesalahan pemisahan kromosom pada tahap anafase II yang
diberi nama nondisjunction dimana hal ini dapat membuat sel
sperma memiliki kelebihan kromosom. Jika sperma yang memiliki kelebihan
kromosom tersebut membuahi sel telur maka memungkinkan terjadinya
sindrom jacob. Sindrom jacob merupakan salah satu kelainan kromosom yang
sangat jarang terjadi.
Gejala :
Gejala dari sindrom jacob yang paling
banyak terjadi adalah kaitannya dengan perkembangan emosi serta masalah
saat belajar di sekolah. Tercatat 50% dari penderita sindrom jacob
ternyata mengalami keterlambatan dalam berbicara serta kemampuan bahasa.
Adapaun gejala lain yang umum terjadi adalah :
- terjadinya cacat intelektual
- penampilan wajah yang khas
- berbagai masalah pada fisik
- resiko terjadinya cacat jantung
- suka melawan hukum
- senang berbuat kriminal
- berperilaku kasar
- ketika baru lahir bayi terlihat normal dengan berat badan serta panjang bayi yang normal
- ketika menginjak masa kanak-kanak, mereka cenderung aktif namun kematangan mentalnya mengalami penundaan
- anak-anak dengan sindrom ini memiliki aktivitas yang tinggi namun mengalami gangguan dalam belajar
- Bagi anak yang cenderung mengalami keterlambatan serta kematangan emosi biasanya akan cenderung mengalami kesulitan saat berada di sekolah. Dalam hal ini ada baiknya anak diberi rangsangan sejak kecil.
- Bagi anak laki-laki XYY yang tumbuh pada lingkungan yang baik dengan banyak cinta serta dukungan dari orang-orang terdekat akan terhindar dari resiko kelainan jiwa.
- Seorang pria XYY yang tumbuh lingkungan yang kurang baik tanpa cinta serta dukungan yang kurang akan beresiko mengalami gangguan jiwa serta gangguan dalam bersosialisasi. Hal inilah kenapa dukungan serta cinta kasih dari orang terdekat merupakan hal yang begitu diperlukan.
- Penderita dapat dibantu dengan penyuluhan serta pengobatan dari psikolog-psikiater.
Patau Syndrome adalah Syndrome dengan kariotipe (45A + XX / XY), trisomik pada kromosom autosom. Kelainan kromosom pada kromosom 13, nomor 14, atau 15. Nama lain dari kelaianan janin ini adalah trisomi 13. Hal ini karena terjadi kelainan pada kromosom ke13 dari penderita tersebut, yaitu memiliki tiga untai kromosom 13. Ciri dari kelainan ini adalah bibirnya sumbing, gangguan berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, tangan dan kaki. Jika gejalanya sangat berat maka bayi akan mati beberapa saat setelah kelahiran.
6. Edward Syndrome (Trisomi-18)
Trisomi-18 atau
yang disebut pula dengan sindrom edward dapat menjangkit seseorang
karena terdapatnya 3 untai kromosom 18 pada tiap sel penderita. Bayi
yang mengalami sindrom trisomi tergolong jarang karena berbanding 1
antara 1500 pada tiap kelahiran.
- Telinga rendah
- Mulut kecil
- Terdapatnya kelainan pada beberapa anggota tubuh
- Rahang bawah rendah
- Tulang dada yang pendek
- Tuna mental
- Ginjal dobel
Cri du Chat berasal dari bahasa Perancis yang dapat
diartikan pula dengan teriakan kucing. Dinamakan “teriakan kucing”
karena kelainan ini dapat membuat bayi menangis dengan nada tinggi yang
terdengar seperti suara kucing. Tangisannya mirip suara kucing ini
terdengar segera setelah bayi dilahirkan dan dapat berlangsung selama
beberapa minggu kemudian lalu menghilang setelahnya. Penderita sindrom
ini dapat ditemukan di antara 1 banding 20.000 dan 1 banding 50. 000
pada kelahiran tiap bayi.
Cri du chat dapat terjadi ketika bagian
dari lengan pendek kromoson terhapus. Terjadinya penghapusan ini masih
belum diketahui apa penyebabnya namun pada banyak kasus, diduga karena 1
dari 5 keping kromosom hilang ketika pembentukan sel telur atau sperma
tengah terjadi. Kasus lainnya disebabkan oleh salah satu orang tua yang
membawa kromosom 5 yang sebelumnya telah mengalami transkolasi.
Ciri-ciri :
- Tangisan dengan nada tinggi mirip dengan suara kucing
- Berat badan bayi ketika lahir rendah dan mengalami pertumbuhan yang lambat
- Kepala kecil
- Leher yang pendek
- Kedua mata terpisah jauh (Hipertelorisme)
- Rahang kecil ( mikrognatia)
- Hidung yang lebar
- Terdapatnya skin tag di depan telinga
- Letak telinga yang lebih rendah yang terkadang dengan bentuk yang tidak normal
- Keterbelakangan mental
- Pada sela jari kaki ataupun tangan terdapat kulit tambahan layaknya selaput atau bisa pula terjadinya jari-jari tangan yang menyatu
- Sering mengalami kelainan jantung
- Perkembangan kemampuan motorik yang tidak lengkap atau lambat
Hingga saat ini masih belum juga ditemukan
pengobatan atau jenis perawatan yang pasti bagi penderita sindrom ini.
Namun ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh sindrom ini mulai dari gangguan
pencernaan, gangguan pernapasan serta penyakit jantung.
Bagi anak yang mengalami keterbelakangan mental, dapat dilakukan
pelatihan untuk meningkatkan bahasa lisan, tulisan serta stimulasi tubuh
yang harus dilakukan sedini mungkin. Selain itu, dapat pula
dilakukannya terapi visual motorik yang berguna dalam meningkatkan
fungsi tubuh yang tidak normal.
Kelainan ini dapat terjadi karena
penghapusan parsial pada lengan pendek kromosom 4. Adapun gejala dari
wolf-hirschhorn syndrome yaitu:
- keterbelakangan mental
- fitur wajah yang khas
- hidung datar
- dahi yang tinggi
- gangguan mental mulai dari gangguan yang ringan hingga yang berat sekalipun
- terhambatnya pertumbuhan
- kepala kecil
- kelainan pada garis tengah tengkorak
- tumbuhnya tumor jinak pada pembuluh darah
- jarak antara kedua mata yang pendek
- garis palbera sipit ke bawah
- mata juling
- mulut yang seperti ikan gurame
- lidah kecil
- lekukan kulit di depan telinga
- kejang
- keterbelakangan psikomotorik yang berat
- tangisan lemah ketika masih bayi
- berat badan bayi yang terlahir rendah
- pertumbuhan yang lambat
- hipospadia
- derivat mullerian hipoplastik
Diagnosa akan kelainan kromosom yang
satu ini dilakukan berdasarkan gejala serta hasil dari rentogen kerangka
tubuh. Dimana hasil menunjukkan adanya penundaan proses osifikasi
karpal serta pada bagian panggul. Selain itu, ada baiknya pula melakukan
diagnosis prenatal atau sebelum bayi dilahirkan. Diagnosisnya adalah
ketika terdapat gangguan pertumbuhan yang disertai dengan adanya
kelainan garis tengah serta mulut yang menghadap ke arah bawah. Hingga
sekarang masih belum juga ditemukan bagaimana cara menangani pasien
dengan kelainan kromosom satu ini secara tepat.
9. Triple-X Syndrome (Super Female Syndrome)
Sindrom Triple-X Sindrom Triple-X adalah satu jenis variasi kromosom disebabkan oleh perwujudan 3 kromosom X (trisomi) dalam gamet. Penderita mempunyai fenotip perempuan. Sindrom Triple-X terjadi terjadi akibat abnormalitas pembelahan kromosom menjadi gamet semasa meiosis. Kariotip penderita sindrom Triple-X mempunyai 47 kromosom. Individu ini jelas mempunyai fenotip perempuan, tetapi pada umur 22 ia mempunyai alat kelamin luar seperti kepunyaan bayi. Alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang dan ia sediit mendapat gangguan mental. Menstruasi sangat tidak teratur. Penelitian Jacobs pada seorang pasien perempuan berusia 37 tahun menyatakan adanya menstruasi yang sangat tak teratu, ovarium dalam keadaan seperti menopause, pemeriksaan mikroskopis dari ovarium menunjukkan kelainan pada pembentukan folikel ovarium dan dari 63 sel yang diperiksa maka 51 sel memiliki 47 kromosom, sedang kromosom tambahannya ialah kromosom-X. Umumnya penderita lebih tinggi dari perempuan umunya tetapi berat badan penderita tersebut tidak sebanding dengan tingginya.
Sumber :
http://halosehat.com/penyakit/kelainan-kromosom
https://misstalking.wordpress.com/2013/03/30/beberapa-kelainan-kromosom-pada-manusia/
Demikian artikel tentang Kelainan Kromosom Pada Manusia meliputi Kelainan Kromosom Berdasarkan Perubahan Struktur dan jumlah Kromosom; dan macam-macam sindrom akibat kelainan Kromosom pada Manusia. Semoga dapat menambah pengetahuan kita..
Demikian artikel tentang Kelainan Kromosom Pada Manusia meliputi Kelainan Kromosom Berdasarkan Perubahan Struktur dan jumlah Kromosom; dan macam-macam sindrom akibat kelainan Kromosom pada Manusia. Semoga dapat menambah pengetahuan kita..
Posting Komentar untuk "9 Kelainan Kromosom Pada Manusia"