Sistem Reproduksi Pada Manusia (Materi Lengkap)
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel tentang materi lengkap IPA Biologi Bab Sistem Reproduksi pada Manusia. Berikut materi selengkapnya...
Peta Konsep Sistem Reproduksi Manusia |
Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya
individu baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma)
dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan
menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
A. Organ Reproduksi Pria / Laki-laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.
1. Alat Reproduksi Pria Luar
a. Penis (zakar) adalah alat kelamin luar pada pria. Penis berfungsi untuk memasukkan sperma ke dalam alat kelamin wanita melalui pertemuan keduanya (Kopulasi). Penis merupakan organ yang tersusun atas otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit tipis. Proses tegangnya penis disebut Ereksi, hal ini dikarenakan adanya rangsangan yang membuat pembuluh darah pada penis terisi. Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) yang melapisi glan penis akan dipotong.
Penis Juga memiliki fungsi untuk
ejakulasi, yaitu mengeluarkan sperma melalui uretra (saluran dalam penis),
selama ejakulasi otot-otot pada kandung kemih akan mengkerut, untuk mencegah
sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing sambil
ejakulasi. Penis terdiri atas beberapa bagian yaitu :
- Glan Penis, bagian kepala yang apabila telah dikhitan tidak dilapisi kulit
- Batang (corpus) Penis
- Pangkal Penis
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat.
Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding
perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya.
Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan
testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat.
Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur.
Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
2. Alat Reproduksi Pria Dalam
SUMBER GAMBAR KLIK DISINI |
a. Testis
Testis adalah organ kelamin dalam
pria berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum. Testis berjumlah sepasang
dan berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon
seks testosteron. Testis terletak di dalam skrotum yang merupakan organ berugae
(memiliki lipatan kulit), berfungsu untuk menjaga suhu testis agar
spermatogenesis dapat tetap berlangsung. Jika Suhu rendah (dingin) maka skrotum
akan berkerut dan mendekat ke arah tubuh, sedangkan jika suhu tinggi, maka
skrotum akan mengendur, menjauh dari tubuh.
Tempat pembentukan sperma dalam
testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian terdapat pintalan-pintalan tubulus
seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis yang disebut lobulus testis,
satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.
b. Epididimis
Epididimis adalah organ kelamin dalam
pria berbentuk saluran berkelok – kelok yang terletak di dalam skrotum, diluar
testis. Epididimis berbentuk seperti huruf C. Epididimis berfungsi dalam
pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki epididimis,
sperma tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan belum subur, namun setelah
epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subur dan mampu bergerak
walaupun belum sempurna. Setelah dari epididimis sperma akan masuk ke vas
(duktus) deferens, lalu disalurkan menuju vesikula seminalis.
c. Vas (duktus) Deferens
Vas Deferens adalah saluran berbentuk
tabung yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke vesikula seminalis dan
sebagai tempat penampungan sperma. Dalam proses pematangan dan penyimpanan
sperma, duktus deferens ini mendorong sperma dengan gerak peristaltik lambat
menuju vesikula seminalis. Sedangkan saat ejakulasi, gerakan yang dilakukan
cepat dan kuat sehingga sperma yang keluar dapat muncrat.
d. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ – organ
kelamin dalam pria yang berfungsi untuk menghasilkan cairan tempat berenangnya
sperma, dan cairan ini akan menjaga sperma tetap hidup dengan cara menetralisir
asam, karena cairan itu bersifat basa. Dalam bahasa sehari – hari cairan ini
kita kenal dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama
semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat sekitar 60 – 100 juta sel sperma.
Normalnya semen memiliki pH 7,2 dengan volume 3-5 ml, dan berwarna putih susu
sampai kekuning – kuningan serta sedikit kental. Berikut adalah organ yang
termasuk ke dalam kelenjar kelamin :
- Vesikula Seminalis (Kantung air mani), yaitu organ berupa saluran berbentuk tabung berjumlah sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis memiliki panjang sekitar 5 – 10 cm. Vesikula Seminalis berfungsi untuk mensekresikan cairan bersifat basa y (pH 7,3) mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim, dan prostaglandin. Cairan dari vesikula seminalis ini merupakan 60% dari seluruh volume semen. Vesikula Seminalis akan menyatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk membentuk saluran ejakulasi.
- Kelenjar Prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang berfungsi untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan ini disekresikan ke dalam saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% dari seluruh volume semen. Cairan kelenjar prostat akan bersatu dengan cairan dari vesikula seminalis dan akan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan yang disekresikan organ ini terdiri atas fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan juga antikoagulan.
- Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang berfungsi untuk menghasilkan cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran ejakulasi. Kelenjar ini terletak di bawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar Bulbouretra ini keluar sebelum ejakulasi, dan dalam agama islam disebut mazi yang merupakan najis dan cara mensucikannya sama seperti mencucui kencing.
e. Uretra (Saluran Ejakulasi)
Uretra adalah saluran yang terletak
di dalam penis, berfungsi untuk tempat keluarnya sperma dan juga sebagai tempat
keluarnya urin.
Proses Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid (Lihat gambar di bawah).
Spermatogonium ini kemudian membesar
membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer seterusnya akan
membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder
yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara
meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel
spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.
B. Organ Reproduksi Wanita
Secara garis besar alat reproduksi wanita terbagi kedalam dua kelompok, yaitu Alat Reproduksi (Genetalia) luar dan Alat Reproduksi (Genetalia) dalam.
1. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) LUAR
SUMBER GAMBAR KLIK DISINI |
a. Mons Veneris
Mons veneris adalah bagian yang
sedikit menonjol dan bagian yang menutupi tulang kemaluan (simfisis pubis).
Bagian ini disusun oleh jaringan lemak dengan sedikit jaringan ikat. Mons
Veneris juga sering dikenal dengan nama gunung venus, ketika dewasa bagian mons
veneris akan ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan dan membentuk pola seperti
segitiga terbalik.
b. Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)
Seperti namanya, Bagian ini berbentuk
seperti bibir. Labia Mayora merupakan bagian lanjutan dari mons veneris yang
berbentuk lonjok, menuju ke bawah dan bersatu membentuk perineum. Bagian Luar
dari Labia Mayor disusun oleh jaringan lemak, kelenjar keringat, dan saat
dewasa biasanya ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan yang merupakan rambut
dari mons veneris. Sedangkan selaput lemak yang tidak berambut, namun memiliki
banyak ujung – ujung saraf sehingga sensitif saat melakukan hubungan seksual.
c. Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)
Labia Minora merupakan organ
berbentuk lipatan yang terdapat di dalam Labia Mayora. Alat ini tidak memiliki
rambut, tersusun atas jaringan lemak, dan memiliki banyak pembuluh darah
sehingga dapat membesar saat gairah seks bertambah. Bibir Kecil Kemaluan ini
mengelilingi Orifisium Vagina (lubang Kemaluan). Labia Minora analog dengan
Kulit Skrotum pada Alat Reproduksi Pria.
d. Klitoris
Klitoris adalah organ bersifat
erektil yang sangat sensitif terhadap rangsangan saat hubungan seksual.
Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan terdapat banyak ujung saraf
padanya, oleh karena itu Organ ini sangat sensitif dan bersifat erektil.
Klitoris Analog dengan Penis pada Alat Reproduksi Pria.
e. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pada
kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan kanan, dibatasi
oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora
pada bagian belakang (bawah) nya.
- Vestibulum merupakan tempat bermuaranya :
- Uretra (saluran kencing)
- Muara Vagina (liang Senggama)
Masing – Masing Dua Lubang Saluran
Kelenjar Bartholini dan Skene (Kelenjar ini mengeluarkan cairan seperti lendir
saat pendahuluan hubungan untuk memudahkan masuknya penis)
f. Himen (Selaput Dara)
Himen merupakan selaput membran tipis
yang menutupi lubang vagina. Himen ini mudah robek sehingga dapat dijadikan
salah satu aspek untuk menilai keperawanan. Normalnya Himen memiliki satu
lubang agak besar yang berbentuk seperti lingkaran. Himen merupakan tempat
keluarnya cairan atau darah saat menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk
pertama kalinya himen biasanya akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah
melahirkan hanya akan tertinggal sisa – sisa himen yang disebut caruncula
Hymenalis (caruncula mirtiformis).
2. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) DALAM
SUMBER GAMBAR KLIK DISINI |
a. Vagina
Vagina adalah muskulo membranasea
(Otot-Selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia luar. Vagina memiliki
panjang sekitar 8 – 10 cm, terletak antara kandung kemih dan rektum, memiliki
dinding yang berlipat – lipat, lapisan terluarnya merupakan selaput lendir,
lapisan tengahnya tersusun atas otot-otot, dan lapisan paling dalam berupa
jaringan ikat yang berserat. Vagina berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai
sarana dalam hubungan seksual dan sebagai saluran untuk mengalirkan darah dan
lendir saat menstruasi.
Otot pada vagina merupakan otot yang
berasal dari sphingter ani dan levator ani (Otot anus/dubur), sehingga otot ini
dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak mempunyai kelenjar yang dapat
menghasilkan cairan, tetapi cairan yang selalu membasahinya berasal dari
kelenjar yang terdapat pada rahim.
b. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ berongga yang
berbentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram, dan tersusun atas
lapisan – lapisan otot. Ruang pada rahim (Uterus) ini berbentuk segitiga dengan
bagian atas yang lebih lebar. Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan
berkembangnya janin. Otot pada uterus bersifat elastis sehingga dapat
menyesuaikan dan menjaga janin ketika proses kehamilan selama 9 bulan.
Pada bagian uterus terdapat Endometrium ( dinding rahim) yang
terdiri dari sel –sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium ini akan
menebal pada saat ovulasi dan akan meluruh pada saat menstruasi. Untuk
mempertahankan posisinya uterus disangga oleh ligamentum dan jaringan ikat.
Uterus memiliki beberapa bagian :
- Korpus Uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti segitiga pada bagian atas
- Serviks uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti silinder
- Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi
Pada saat persalinan, rahim merupakan
jalan lahir yang penting karena ototnya mampu mendorong janin untuk keluar,
serta otot uterus dapat menutupi pembuluh darah untuk mencegah terjadinya
perdarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim akan kembali ke
bentuk semula dalam waktu sekitar 6 minggu.
c. Tuba Fallopi (Oviduk)
Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ
yang menghubungkan Uterus (Rahim) dengan Indung Telur (Ovarium). Tuba Fallopi
(Oviduk) juga sering disebut saluran telur karena bentuknya seperti saluran.
Organ ini berjumlah dua buah dengan panjang 8 – 20 cm. Tuba Fallopi berfungsi
untuk :
- Sebagai saluran spermatozoa dan ovum
- Penangkap ovum
- Bisa menjadi tempat pembuahan (fertilisasi)
- Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu masuk ke bagian dalam Uterus (Rahim).
Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri atas 4 bagian :
- Infundibulum, yaitu bagian berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan memiliki Fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum
- Pars ampularis, yaitu bagian agak lebar yang merupakan tempat bertemunya ovum dengan sperma (Pembuahan/fertilisasi)
- Pars Ismika, yaitu bagian tengah tuba yang sempit
- Pars Interstitialis, yaitu bagian tuba yang letaknya dekat dengan uterus.
d. Ovarium (Indung Telur)
Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita yang berfungsi untuk menghasilkan ovum (Sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Ovarium berbentuk oval, dengan panjang 2,5 – 4 cm. Terdapat sepasang Ovarium yang terletak di kanan dan kiri, dan dihubungkan dengan rahim oleh tuba fallopi. Umumnya setiap Ovarium pada wanita yang telah pubertas memiliki 300.000-an, dan sebagian besar sel telus ini mengalami kegagalan pematangan, rusak atau mati, sehingga benih sehat yang ada sekitar 300 - 400-an benih telur dan 1 ovum dikeluarkan setiap 28 hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses menstruasi, sehingga saat benih telur habis, terjadilah menopause . Ovarium juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses Menstruasi.
Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis
dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan
mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid.
Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini
disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah
secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit
sekunder kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk
dibuahi oleh sperma.
C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan
ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah
sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan.
Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen
dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk
menjadi bayi.
Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat
seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.
5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam
rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta.
Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.
Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
D. Siklus Menstruasi
Menstruasi disebut juga haid merupakan
pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim
(endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium
dipersiapkan untuk
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum
tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi
hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan
progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai
robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase
menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama
menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase
poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan
hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan
dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan
merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen
menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium.
Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan
lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan
28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar
esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH.
LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang
pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari
sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi
berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah
melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum.
Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan
hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk
mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium
serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika
terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus
luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit
mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi
rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian
seterusnya.
Materi terkait :
Sistem reproduksi pada tumbuhan
Sistem reproduksi pada hewan
Sistem reproduksi pada manusia
Daftar Pustaka dan Sumber lainnya :
Aryulina, Diah, dkk. 2008. BIOLOGI 2
untuk SMA / MA kelas XI. ESIS/Erlangga.
Furqonita, Deswati. 2007. Seri IPA
BIOLOGI SMP kelas IX. Jakarta : Yudhistira Ghalia Indonesia. Tim Matriks Media
Literata. Si Teman : BIOLOGI SMP Kelas IX. Jakarta : Grasindo
https://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-2-sistem-reproduksi-manusia/http://www.softilmu.com/2015/05/Alat-Organ-Reproduksi-Pria-dan-Fungsi-Adalah.html
http://www.softilmu.com/2015/05/Fungsi-Alat-Reproduksi-Kelamin-Wanita-adalah.html
Demikian materi lengkap IPA Biologi Bab Sistem Reproduksi pada Manusia yang dapat kami bagikan. Semoga bermanfaat....
1 komentar untuk "Sistem Reproduksi Pada Manusia (Materi Lengkap)"